body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Saturday 14 February 2015

Menatap Diri dan Mensyukurinya

Banyak dikalangan kita entah wanita atau pria yang terkena sebuah syndrom jika berhadapan dengan orang yang lebih dari diri kita. Lebih kaya, lebiih cantik, lebih pinter, lebih ganteng, lebih cool dan segala kelebihan yang lain yang mungkin tidak kita miliki. Jika melihat demikian lantas kita menilai dan mulai membandingkan diri dengan orang tersebut. Menurut saya itu wajar dan manusiawi. Hanya saja jika hal demikian di perturutkan maka akan membawa diri pada kesengsaraan. 



Masing-masing manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing, hendaknya itu wajib diketahui, sehingga tidak serta merta kita menilai rendah diri kita. Dalam ajaran agama Islam
menyebutkan bahwa yang paling mulia diantara kita adalah yang paling bertaqwa. Itu yang membedakan antara manusia satu dengan yang lain. Dengan adanya konsep yang sudah kita tanamkan dalam diri kita tersebut maka kita akan lebih bersyukur dan menerima diri kita apa adanya. Inilah kunci keberhasilan dan kesuksesan diri. Mau menyadari dan menerima diri kita apa adanya maka secara otomatis pintu keberhasilan akan terbuka, karena kedepan kita akan hidup dan berkerja dengan diri kita sendiri bukan dengan orang lain. Kalau kita tidak menerima dan mensyukuri pemberian Allah terhadap kita bagaimana kita mau melanjutkan kelangsungan hidup ini?

baca juga : Kebahagiaan seseorang
Dengan ini mari kita sebagai seorang mukmin janganlah memandang orang yang mungkin lebih kaya dari kita sebagai suatu kemuliaan. Mungkin ia lebih banyak digemari orang lain, mungkin lebih terpandang dari diri kita dan sebagainya dan sebagainya, biarkan. Jangan tergoda dengan hal yang demikian, mari kita kembalikan ukuran kemuliaan dari Allah saja. Dengan demikian kaya miskin sama saja, cantik tidak juga sama, sekali lagi yang paling mulia adalah yang bertaqwa, mari kita berlomba untuk menjadikan diri kita mulia disisi Allah, insyaallah Allah akan membimbing hati kita dan akan meningkatkan kepercayaan diri kita dengan baik. Rasa syukur atas apa yang diberikan Allah pada kita akan menjadi obor penyemangat diri untuk terus menelorkan sebuah karya baru yang pada akhirnya akan membuat banyak orang mendekat dengan kita. Inilah karunia yang diberikan Allah, datang dari sebuah keikhlasan dan menjadi sebuah kharisma dalam kehidupan kita.
Maka doa kita, Robbanaa aatinaa fid dunyaa khasanah wa fil aakhiroti khasanah waqinaa 'adzabannaar. Kita berdoa kepada Allah untuk mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat, ini penting. Semoga ulasan ini menjadikan diri kita lebih dekat dengan Allah karena meningkatnya ketaqwaan kita pada Nya. Semoga bermanfaat dan salam sukses dari saya untuk kita!

baca juga : Bagaimana dengan dirinya

No comments:

Post a Comment