Terkadang seseorang tidak bisa mengungkapkan isi hatinya. Ia hanya
mampu mengungkapkan dengan tulisan sebagai luapan perasaan yang sedang
menggandrunginya. Jika seseorang tiba-tiba ingin menangis tanpa sebab atau hanya
sebab sepele yang biasanya tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan, suatu
hari ia ingin memperpanjang konflik kecil tersebut. Ia tidak tahu perasaan apa
yang membuatnya demikian, apa karena hormon estrogen yang terlalu tinggi hingga
menyebabkan gangguan emosi yang labil atau karena faktor lain. Yang jelas,
menimbulkan perasaan yang tidak nyaman dalam hati seseorang tersebut.
Ukuran apa yang menjadikan seseorang merasa bahagia selama
menjalani kehidupan di dunia ini? Apa yang ia takutkan hingga rasa takutnya bisa menjadi
kontrol dalam setiap
gejolak perasaannya? Ada
seseorang yang menginginkan orang terdekatnya merasa bahagia, terutama bisa
membahagiakan kedua orang tuanya. Masih banyak masalah yang musti beliau hadapi
dalam kehidupannya. Apa yang menjadikan keduanya bahagia ingin ia penuhi. Perasaan
ini muncul saat posisi jauh dari keduanya. Ia mengingat semua kebaikan yang
pernah diberikan padanya, namun jika memang jarak tidak memisahkan mereka maka
ia akan kembali seperti biasa, tidak memperhatikan satu sama lain dan
memperbesar tameng rasa sungkan akibat tidak lazimnya sebuah tindakan yang
sudah menjamur di dalam adat masyarakat setempat.
Ukuran kebahagiaan nya jika kedua orang tuanya bahagia dan ia
tidak hutang dalam bentuk apapun terhadap kedua orang tuanya. Sedang orang
tuanya rela berbuat apapun untuk kebahagiaan anaknya tersebut, bisa dibilang
keduanya ingin membahagiakan satu sama lain. Namun batas diantara keduanya
adalah agama. Semuanya diatur secara adil dan berdasarkan kebenaran mutlak dari
Sang pencipta. Dalam rangka membahagiakan satu sama lain agama sudah mengaturnya, sudah ditetapkan
dalam sebuah kitab yang mengandung mukjizat, mereka tidak bisa membahagiakan satu
sama lain dengan caranya sendiri, sekali lagi semua sudah diatur. Ada ilmu yang
menuntun mereka untuk bisa meraih kebahagiaan tersebut.
Seorang wanita, apa yang berarti dalam hidupnya. Ini sudah
sering diperbincangkan dikalangan para ustadz dan ustadzah. Jika seorang wanita
menginginkan suatu kebahagiaan terhadap kedua orang tuanya, cukup ia
mengabdikan diri dengan sepenuh hati kepada suaminya. orang tua akan merasa
bersalah jika anak gadisnya tidak sesuai harapannya. Bahagia disini berdasarkan
ketetapan Allah, sebagai Tuhan manusia.
Apakah dengan banyaknya harta kita akan
merasa bahagia? Saat ini dalam kondisi susah, seakan membayangkan seandainya
banyak harta dan fasilitas kehidupan pasti akan merasa bahagia. Batas
kebahagiaan seseorang adalah relatif. Masing-masing ditentukan oleh dirinya
sendiri. Jika ia menempuh jalan yang ditetapkan Allah, yaitu jalan kebenaran
maka ia akan bahagia. Semuanya butuh ilmu, baik saat berhubungan dengan manusia
ataupun dalam hubungannya terhadap penciptanya.
Kebahagiaan itu bisa dilihat dari hati yang bersyukur, tidak
selalu melihat ke atas dan juga tidak selalu melihat ke bawah. Kebahagiaan itu ada
dalam hati masing-masing. Jika seorang wanita ingin membahagiakan orang tuanya
maka jalan yang ia tempuh adalah harus mentaati suaminya selama benar, inilah
jalan satu-satunya bagi seorang wanita. Teori demikian sudah diatur dalam ajaran
Islam. Selama seorang istri patuh pada suaminya, dan suaminya ridlo akan
istrinya maka selama itu pula Allah menjamin kebahagiaan hakiki seorang ayah.
Itu menunjukkan tingkat kesusksesan seorang ayah dalam mendidik anak
perempuannya.
Kebanyakan kalangan umat Islam di Indonesia, tidak banyak
mengetahui hal demikian. Mereka membesarkan anak perempuannya dengan tujuan
hidup bahagia dengan cara bisa kerja dan mendapat upah yang tinggi sehingga
hidupnya bahagia dan sejahtera. Sekali-kali bukan demikian. Yang ingin saya
tekankan disini adalah, kebahagiaan seseorang di dunia ini ada batasnya. Sebesar
apapun kita mau membahagiaan seseorang yang kita cintai maka Tuhan lah yang
telah menggariskan batas kebahagiaannya. Artinya, sejauh orang tersebut mampu membuat dirinya bahagia, tentu dengan ilmu hidup yang ia miliki. Semua ketetapan sudah dibuat oleh Allah, jika seorang menempuh jalan A maka ia juga akan sampai pada tempat A, jika ia menempuh suatu jalan yang membawanya bahagia maka ia juga pasti akan merasakan bahagia, begitu dan sebaliknya. Jadi semua tergantung usaha masing-masing untuk membuat dirinya merasa bahagia. Yang bisa kita lakukan hanyalah
memahami peran kita dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan dengan diri sendiri
jika ingin membahagiakan seseorang yang kita sayangi. Kebahagiaan hakiki hanya
ada di akhirat, kehidupan sesudah mati. tanamkan rasa syukur dalam hati, maksimalkan peran dan memulai sesuatu yang bermanfaat dari sekarang.
Semoga kita tergolong orang-orang yang mendapat kebahagiaan, baik di dunia dan di akhirat. amiin.
baca juga : Arti sebuah nama
baca juga : Arti sebuah nama
No comments:
Post a Comment