body{display:block; -khtml-user-select:none; -webkit-user-select:none; -moz-user-select:none; -ms-user-select:none; -o-user-select:none; user-select:none; unselectable:on;}

Tuesday 8 September 2015

Belajar menjadi pribadi muslim

Setiap urusan seorang muslim adalah ajaib. Saat dia ditimpa kesusahan dia bersabar dan setiap dia menerima kenikmatan dia bersyukur. Syukur dan sabar adalah senjata bagi setiap muslim. Karena keduanya membuatnya kuat dalam menjalani setiap urusan dan menghadapi semua permasalahan dikehidupan ini. Banyak di antara kita terkadang melupakan keduanya, sehingga ajaran Islam tersebut tidak berdampak apapun dalam merubah karakter seseorang. Dari sebuah kebiasaan akan merubah karakter seseorang, jika kebiasaan yang dia lakukan itu baik maka bisa dipastikan karakter orangnya juga baik. Tidak ada manusia yang tidak bisa berubah. Asal dia mempunyai tekat dan niat yang baik maka apapun bisa diraih. 

Sedikit akan mengulangi dan pengingat bagi diri saya khususya dan para pembaca yang budiman umumnya, bahwa Islam banyak berbicara soal keyakinan. Jika berbicara tentang keyakinan maka yang dilihat adalah hati. Jadi sebuah ajaran agama bisa masuk dalam diri seseorang bermula dari hati yang yakin akan ilmu tersebut. Jika sebuah ilmu (dalam hal ini syariat Islam) sudah diketahui oleh seseorang lalu dengan hati yang bersih ia meyakini ilmu tersebut dilanjutkan dengan mengamalkan ikhlas dengan keyakinan sepenuh hati maka ini lah sikap yang membuat seseorang berbobot. Ia dipandang sebagai orang yang kuat memegang teguh akidah yang diyakininya. 
Adapun keyakinan tersebut setelah diusung kuat oleh seluruh nya (hati, perasaan, akal fikiran) maka akan muncul suatu amalan. Nah, rapuhnya seseorang bisa dilihat dari amalan yang dia lakukan. Jika dalam satu amalan ia berbeda-beda, artinya tidak kontinu atau tidak konsisten maka bisa dipastikan dalam kesehariannya pun ia juga tidak konsisten. Parahnya jika dia ditunjuk sebagai pemimpin. 
Dalam ajaran Islam telah diajarkan bahwa setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin pasti akan dimintai pertanggungjawabannya. Nah, mestinya kita menempatkan diri kita sebagai pemimpin baik pemimpin untuk diri sendiri, keluarga bahkan yang paling tinggi suatu negara atau ummat. Hal ini sangat berat untuk dilaksanakan. Contohnya saya sebagai seorang ibu, nanti saya musti mempertanggung jawabkan kepemimpinan saya sebagai seorang ibu dihadapan Allah. Bagaimana saya dalam mendidik anak saya dan bagaimana saya memimpin diri ini seluruh anggota tubuh saya dalam kebaikan.

Ilmu itu penting

Dalam Islam mengajarkan walaa taqfuu maa laisa laka bihii 'ilmun innas sam'a wal bashoro wal fuaada dst.. artinya janganlaah kamu beramal sebelum tahu ilmunya sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan dimintai pertanggung jawabannya. Nah, bagi kita khususnya seorang ibu yang notabene sekolah pertama untuk anak, jika kita kosong dalam hal ilmu maka mau diajari apa anak kita. Dalam sebuah perintah hadits Nabi saw bahwa sebaik-baik orang adalah yang belajar Alqur'an dan mengajarkannya. Nah ini yang musti kita pelajari sebagai ibu untuk mengajarkan kepada anak kita. Mari kita sebagai orang tua kita pelajari Al-qur'an dan sunnah Nabi untuk kita ajarkan kepada anak-anak kita. Nanti suatu saat jika kita sebagai orang tua ditanya sama Allah meyoal tanggungjawab kita maka kita bisa jawab, "Ya Allah aku telah mengajari anak-anak saya dengan Alqur'an dan sunnah Nabi nya." Selamaaat...  setuju kan bu?? pak??
Nah, lalu bagaimana cara mempelajari Alqur'an dan sunnah Nabi saw? Ini pertanyaan bagus! maka kita belajar mengkaji ilmu agama kepada orang sholih, bukan orang yang dianggap sholih. Jika yang dikaji Alquran maka selalu saja ditunjukkan dalilnya bukan menurut ustadz, tapi menurut Alqur'an. Adapun tafsirannya, kita baaca artinya dan buku-buku pendukung untuk memperjelas, jadi sumbernya mesti yang terpercaya bukan yang ustadz abal-abalan. Cirinya mudah, asal yang dikaji itu dalil dalam Alqur'an maka insyaalah Allah akan membimbing niat baik kita untuk membuka kan ilmu yang lebih luas lagi. 
Semoga yang sedikit ini bermanfaat, khususnya untuk diri saya sendiri untuk lebih menghujamkan keyakinan dalam hati sehingga mantap dalam beribadah dan amalan-amalan lainnya. Salam sukses bagi kita semua bagi yang mau berusaha. Wallahu a'lam.

No comments:

Post a Comment